Rabu, 12 Desember 2012

Pemasangan RTC pada MIO SOUL

Sudah sering penulis mengaplikasikan HID dan RTC di Yamaha MIO SOUL, tapi baru kali ini penulis benar-benar punya kesempatan mengaplikasikan sekaligus meliput beberapa pemasangan dan pengukuran pada aki setelah menggunakan RTC dan HID. Berikut cara pemasangan dan hasil pengukuran penulis.

Petama kali seperti biasa system kelistrikan lampu pada motor kita rubah menjadi DC terlebih dahulu, setelah system kelistrikan lampu sudah dirubah, penulis mengukur pengisian pada aki yang masih menggunakan kiprok standart / bawaan motornya (ORIGINAL). gbr.1

gbr. 1

Setelah melakukan pengukuran pada AKI dengan menggunakan kiprok standart alat pengukur menunjukkan pada angka 12,8Volt, kondisi RPM tinggi (gas dibuka besar). gbr. 2
 
gbr. 2




















Kemudian setelah mengetahui hasil pengukuran aki yang masih menggunakan kiprok / regulator standrat, kiprok standrat kita ganti menggunakan RTC gbr. 3

gbr. 3                                                                                       

RTC kita posisikan di bagasi tengah Yamaha Mio Soul. Setelah pemasangan RTC dan kemudian dilakukan pengukuran pada aki maka didapatkan peningkatan voltase pada saat RPM tinggi (gas dibuka besar), voltase naik berkisar antara 2,5Volt - 3Volt yaitu 14,5Volt - 15Volt. Disini penulis sengaja mengatur stelan RTC pada stelan 15Volt OFF, Artinya pada saat aki sudah mencapai Tegangan (Volt) di 15Volt maka RTC tidak akan mengisi lagi, dan pada saat Voltase menurun maka RTC akan mengisi kembali, begitu seterusnya.  gbr. 4

gbr. 4

Selesai dengan RTC lanjut dengan memasang HID pada motor, kemudian kita lakukan kembali pengukuran pada aki sewaktu HID dalam kondisi ON, dan posisi motor langsam / stasioner. gbr. 5

HID ON
gbr. 5 (Motor dalam keadaan langsam)

gbr. 6





Pada saat motor dalam kondisi RPM sedang (gas dibuka sedikit) kondisi voltase yang semula 12,5Volt naik menjadi 14Volt dan akan semakin naik jika RPM tinggi hingga mencapai voltase yang sudah distel pada RTC. gbr. 6










Catatan penting untuk diperhatikan, pada saat penyetelan RTC usahakan untuk mengukur tegangan (Voltase) pada aki, disarankan jangan melebihi dari 15Volt karena akan merusak aki (aki gembung jika menggunakan aki kering, dan air aki akan cepat kering jika menggunakan aki basah). 
Pada motor Yamaha Mio Soul penulis tetap meggunakan aki standartnya yaitu 3,5Amp (Kering). Ini dikarenakan penggunaan HID yang normal (1 HID) dan setelah dilakukan pengukuran Daya (Watt) yang dibutuhkan untuk bisa mengaktifkan lampu HID ini hanya diperlukan arus sebesar 2Amp pada saat pertama kali ON, dan akan menurun pada saat lampu HID sudah normal menjadi 1,2Amp. Dengan daya sebesar 35Watt dan intensitas cahaya menggunakan 6.000Kelvin. 
Untuk mengurangi beban pemakaian pada aki kita mengganti lampu belakang (rem) dan lampu senja dengan menggunakan lampu jenis LED.













































































































         












Senin, 10 Desember 2012

Pemasangan RTC Honda Vario

Contoh yang diambil untuk pemasangan RTC disini, Penulis menggunakan jenis motor Honda Vario sebagai contoh. 
Perlu diketahui bahwa RTC hanya dapat digunakan pada jenis motor yang system kelistrikan lampunya masih AC (lampu dapat dinyalakan jika mesin dihidupkan), dan kemudian system kelistrikan lampu harus dirubah terlebih dahulu menjadi DC (kunci kontak ON lampu dapat dihidupkan tanpa harus menghidupkan mesin). Hal ini biasa dilakukan jika kita mau menggunakan Lampu HID sebagai pengganti lampu penerangan motor. Jika system kelistrikan lampu motor sudah dalam keadaan menjadi DC maka RTC bisa langsung dipasang.

Langkah yang pertama, Cabut socket kabel kiprok bawaan motor / STD (gbr. 1a & gbr. 1b)

gbr. 1a
gbr. 1b

Langkah yang kedua, Posisikan RTC pada tempat yang aman dan tidak menggangu komponen-komponen yang ada di motor seperti klakson dan kabel-kabel lainnya. gbr 2

gbr. 2


Setelah penempatan RTC sudah benar dan tepat, maka langkah yang terakhir hanya menggabungkan socket tambahan RTC (terdapat pada kemasan RTC) ke socket kabel ex kiprok standartnya. gbr. 3

 
gbr. 3

Sebagai tambahan, motor Honda Vario tersebut menggunakan HID jenis Projector 35watt dan Luxeon 10watt sebagai penerangannya. Lampu-lampu pendukung lainnya digunakan lampu jenis LED untuk mengurangi beban pemakaian aki. Jika lampu HID menggunakan 2 jenis yang sama yaitu 35watt, maka perlu penginstalasian nyala lampu seperti Kawasaki Ninja 250 (Lowbeam nyala 1, pada saat Highbeam nyala ke duanya). Ini dikarenakan spull jenis motor yang system kelistrikan lampunya masih AC kecil, berbeda dengan jenis motor yang system kelistrikan lampunya sudah DC, dan juga Lampu jenis HID sangat membutuhkan ampere yang cukup besar pada saat pertama kali dinyalakan. Maka dari itu ada baiknya jika pada saat menyalakan lampu HID pertama kali, aktifkan satu per satu (jika menggunakan 2 lampu).

Selasa, 31 Juli 2012

rtc system





RTC System (Regulator Turbo Charger) "Automatic Charging" adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC) yang keluar dari spull motor dan menstabilkan serta memperbesar pengisian yang akan masuk ke dalam Battery (AKI) motor. Secara garis besar system kerja dari RTC itu sendiri sama dengan system kerja Regulator Rectifier (Kiprok) bawaan/standart motor. Hanya saja jika diukur pada output kiprok standart motor hanya mampu mensupply Tegangan (Voltase) sekitar 2Volt dan Arus (Ampere) berkisar 1Amp saja, sedangkan pada RTC Tegangan (Voltase) dan Arus (Ampere) dapat disesuaikan dengan pemakaian Beban.

RTC System (Regulator Turbo Chrager) "Automatic Charging". Bekerja pada saat AKI membutuhkan Tegangan dan Arus besar, yang disebabkan dari besarnya pemakaian beban kelistrikan dari motor. Contoh pada saat anda mengganti lampu halogen standart dengan Lampu HID, apalagi ditambahkan dengan adanya pemakaian klakson keong dan lain sebagainya. Dan apabila AKI sudah Full (sesuai dengan penyetelan potensio di RTC) maka RTC akan secara otomatis tidak mensuplly Tegangan dan Arus ke aki, ini dikarenakan jika pengisian ke aki terlalu besar dan berlebihan atau yang disebut OVERCHARGE maka sel-sel pada aki akan rusak dan mengakibatkan menurunnya kinerja dari aki tersebut. Sama halnya jika aki terlalu banyak beban / pemakaian maka aki akan menjadi lemah dan akhirnya akan timbul gejala DROP pada system kelisttrikan di motor anda.

RTC System (Regulator Turbo Charger) "Automatic Charging". Hanya diperuntukan motor yang system kelistikannya masih AC (lampu utama dapat dinyalakan pada saat mesin hidup), dan harus dirubah menjadi DC (kunci kontak ON lampu utama dapat dinyalakan). Contoh pada motor-motor bebek seperti honda revo, yamaha vega zr, jupiter z, supra, satria fu, dan motor-motor yang sejenisnya, skutik seperti mio, beat, vario, xeon, dan sejenisnya. Pada saat menggunakan RTC system kelistrikan lampu harus dirubah menjadi DC, seperti pada saat anda ingin mengaplikasikan Lampu HID pada motor. Dan RTC memang digunakan untuk membantu permasalahan anda pada saat anda ingin menggunakan Lampu HID.

RTC System (Regulator Turbo Charger) "Automatic Charging". Aman digunakan untuk segala jenis motor yang system kelistrikan lampunya masih AC, dan tidak akan merusak komponen-komponen lainnya. Apalagi digunakan pada motor yang menggunakan system digital pada speedometernya. Seperti Satria FU150, Supra x125, CS1, dan mau menggunakan Lampu HID. Karena system kerja dari RTC adalah membantu memperbesar pengisian ke aki dan secara otomatis tidak akan mengisi jika aki sudah full (sesuai dengan setinggan pada RTC), apabila terjadi overcharge pada motor yang menggunakn system digital pada speedometernya, maka digital akan rusak atau error. Maka dari itu RTC dapat menyesuaikan pemakaian beban kelistrikan pada motor sehingga aman bagi motor.


Pemasangan RTC pada Satria FU150