Kamis, 30 Mei 2013

Jenis Ballast HID

Maraknya pemakaian Lampu jenis HID XENON di kendaraan baik roda empat maupun di kendaraan roda dua saat-saat ini, membuat para penyuplai ataupun importir Lampu HID berlomba-lomba untuk menjadi pesaing antara satu importir dengan importir lainnya. Kita sebagai konsumen atau pemakai ada baiknya mengetahui jenis dari HID itu sendiri maupun part dari HID itu sendiri. 
Jika anda sebagai konsumen yang baru mau menggunakan Lampu HID XENON saya sarankan jangan hanya berpatokan dengan harga yang MURAH.. Memang jika dilihat HID XENON yang murah maupun yang mahal sekalipun tidaklah berbeda, mulai dari fisik hingga qualitas sinar hampir sama. Tapi jika dibandingkan pada saat anda mengaplikasikan HID XENON tersebut pada motor anda, anda baru akan menyadari bahwa kepuasaan yang nomor 1, bukan HARGA...

Berikut beberapa hal yang harus anda perhatikan dan anda ketahui jika anda sebagai konsumen (pengguna) Lampu HID baru (awam).
  • Kelvin pada Bulb (Bohlam) itu bukanlah patokan bahwa semakin besar Kelvin semakin terang pula qualitas cahaya / sinar dari bohlam HID itu sendiri. Kelvin disini adalah satuan dari warna lampu HID XENON. Semakin besar kelvin yang terdapat di bohlam, maka qualitas dari cahaya akan semakin pudar (Biru). Jenis-jenis Kelvin yang terdapat di Bohlam HID XENON mulai dari 4.300K (warna sinar yang dihasilkan adalah putih  kekuningan), 6.000K (Putih), 8.000K (Putih kebiruan), diatas 8.000K (warna cahaya yang dihasilkan akan semakin biru).

Kelvin HID XENON yang banyak dipasaran



  • Masa Garansi HID Xenon dan macam-macam Garansi. Masalah pada Garansi untuk HID XENON memang tidaklah penting, Namun alangkah baiknya pada saat anda membeli HID XENON anda menanyakan untuk masalah garansi dari merk produk yang anda beli tersebut, ini dikarenakan anda mengeluarkan biaya untuk menggunakan lampu HID di motor anda menjadi tidak sia-sia, dan anda juga tidak merasa dirugikan dengan produk yang kurang berqualitas. Dari semua merk HID yang terdapat di seluruh Jakarta hampir seluruhnya akan diberikan garansi untuk HID, mulai dari 3bulan - 12bulan. Saya sendiripun tidak menyarankan anda membeli HID dengan tidak menggunakan garansi entah itu diberikan hanya 1bulan atau 1tahun. Dan Garansi yang saya ketahui itu adalah jika part dari Bulb rusak maka yang berlaku garansi adalah hanya Bulb (Bohlam) nya saja, jika Ballast rusak maka garansi hanya berlaku untuk Ballastnya saja bukan berarti anda diberikan garansi, dan jika terjadi kerusakan pada salah satu part maka seluruhnya akan diganti dan diberikan garansi. Garansi pun tidak akan berlaku jika kabel socket pada lampu HID maupun Ballast sudah terpotong (dimodifikasi), usahakan pada saat pemasangan jangan ada kabel socket lampu dan ballast yang terpotong. Lain halnya dengan kabel set relay.

  • Dan yang terakhir adalah jenis dari Ballast HID itu sendiri. Ballast adalah penentu dari baik atau tidaknya qualitas dari HID XENON itu sendiri. Pengalaman saya pribadi kerusakan yang sering terjadi pada HID XENON adalah kerusakan pada Ballast HID tersebut. Ada beberapa hal yang menyebabkan sering terjadinya kerusakan pada ballast HID. Mulai dari pemasangan instalasi yang tidak benar sehingga menyebabkan konsleting dan akan merusakan komponen pada Ballast tersebut. Jika pemasangan benar dan baik Ballast mengalami kerusakan pada waktu tertentu itu disebabkan qualitas dari ballast tersebut memang kurang baik.
Ada beberapa jenis ballast yang tersedia dipasaran, yaitu:
  1. Ballast DC
  2. Ballast AC


Jenis-jenis Ballast HID


Pada umumnya jenis ballast HID saat ini adalah berjenis DC. Yang dimaksudkan dengan DC atau AC adalah bukan dari untuk jenis pemakaian motornya DC atau AC, melainkan system didalam Ballast HID itu sendiri, dan output yang dikeluarkan dari ballast ke lampu berjenis tegangan DC atau AC. Sedangkan Input pada ballast itu sendiri adalah sama, yaitu 12Volt DC. 
Menurut pengalaman saya pribadi jenis Ballast AC lah yang terbaik, mulai dari sinar cahaya yang dihasilkan akan lebih stabil dibandingkan dengan Ballast DC pada saat HID ON. Jika pada ballast DC pada saat anda menyalakan lampu sinar cahaya dari bohlam HID akan sedikit bergoyang, berbeda dengan ballast berjenis AC. Untuk qualitas umur pakai ballast dengan system AC akan lebih panjang dibandingkan dengan ballast dengan jenis DC. Disini saya tidak akan memberikan gambaran yang terlalu jauh mengenai perbedaan jenis ballast AC dan DC, saya hanya akan memberikan gambaran jenis-jenis HID dan memberikan supaya anda dapat memilih jenis HID yang terbaik.

Berikut cara membedakan jenis ballast AC atau DC.
1. Secara fisik ballast AC dan DC tidak berbeda, yang dapat membedakan hanya jika anda memperhatikan sinar cahaya yang dihasilkan dari bohlam HID tersebut.
2. Ballast dengan jenis AC dapat diukur dengan alat Ampere Meter pada outputnya, berbeda dengan ballast berjenis DC, yang tidak dapat diukur arus outputnya menggunakan Ampere Meter.

Alat pengukur Ampere pada arus AC
3. Cara yang sangat mudah untuk mengetahui jenis dari ballast itu sendiri adalah pada saat anda menyalakan lampu HID dengan ballast berjenis AC akan terdengar suara seperti anda baru menswitch ON mobil menswitch ON kunci kontak pada motor-motor baru yang menggunakan system PGM-FI *niitttttt, seperti di link Video berikut.




4. Yang terakhir jika Ballast DC dan AC dinyalakan secara bersamaan akan terlihat jelas perbedaan yang signifikan, bahwa sinar lampu dari Ballast DC akan seperti lilin (cahaya bergoyang / tidak stabil). Berbeda dengan sinar yang dihasilkan dari Ballast AC, hasil sinar lebih stabil dan sinar kelvin akan terlihat lebih tegas.


















































Rabu, 01 Mei 2013

Salah Pemasangan Kiprok

Hari ini Tanggal 01-Mei-2013, ada pemilik motor Yamaha Xeon datang untuk memasang RTC di motornya, yang dikarenakan AKI motornya tekor setelah menggunakan Lampu HID. Menggunakan 2 set Lampu HID dengan daya 35watt dan aki masih standrat 3.5Amp. Setelah penulis cek pengisian sudah menggunakan Kiprok Tiger dengan merk Fukuyama. Tidak ada masalah dengan kiproknya tapi setelah penulis meneliti pemasangan kirpok tiger ini salah dan pengisian pada aki mencapai 17Volt bahkan lebih ketika penulis ukur dengan Multitester Digital.

Yamaha Xeon pada saat dibongkar


Pemasangan Kiprok tiger sebaiknya diaplikasikan ketika System jalur spull dari motor itu sendiri sudah dirubah. Jika Kiprok Tiger hanya diaplikasikan ke motor dan system jalur spull tidak dirubah itu sama saja anda seperti menggunakan kiprok bawaan (standart) motor. Dan setelah jalur spull dirubah, jalur pada kabel ex kiprok lama ada perubahaan, itu dikarenakan kiprok tiger merupakan kiprok berjenis DC dan memiliki Pin socket kaki 5, berbeda dengan kiprok standart bawaan motornya. *Disini penulis tidak menjelaskan bagaimana merubah jalur pada spull, dikarenakan penulis hanya mau share jangan sampai ada lagi pengguna HID merasa tertipu pada saat membeli HID dan mau membesarkan pengisian AKI.
Seperti gambar dibawah ini, system pengisian menggunakan Kiprok Tiger yang salah.




gbr. 1

Jelas terlihat pada gbr. 1 bahwa kabel kiprok yang terhubung dari kiprok untuk menuju ke kabel ex kiprok lama, ada beberapa kabel yang tidak dihubungkan seperti gambar diatas. Dan kabel yang dari spull bawah (ex kiprok lama) juga tidak terhubung kemanapun, hanya di tutup dengan solatip hitam saja. seperti gbr. 2 dibawah ini.





gbr. 2
























Bukan hanya kabel ex kiprok yang dikondisikan seperti gambar diatas, namun setelah, kabel ex kiprok sudah dibereskan dan setelah dipasang RTC tapi pengisian tidak juga mengalami perubahan pada aki. Setelah penulis meneliti kembali, ditemukan lagi kesalahan fatal pada bagian jalur yang keluar dari spull motor, seperti gambar dibawah ini.


gbr. 3


Sudah tidak diragukan lagi, jika pengisian di atas (ex kabel kabel kiprok) tidak mengeluarkan tegangan maka kabel yang keluar dari spull tidak tersambung untuk mensuplly tegangan ke kiprok yang kemudian akan masuk ke aki sebagai tegangan pengisian. Dapat dilihat, kabel putih (Jalur spull untuk pengisian) dan kabel kuning (jalur spull lampu) pada gambar diatas dipotong. Hal inilah yang menyebabkan pengisian aki akan melebihi dari kapasitas aki, dan akan mengakibatkan aki menjadi rusak karena overcharge, yang akan disusul rusaknya ballast HID dikarenakan voltase yang berlebihan pada aki.


Penulis menyimpulkan bahwa, aki pada motor Yamaha Xeon ini tidak mengalami kekurangan tegangan (Tekor), melainkan mengalami kelebihan Tegangan (Overcharge). Pada saat lampu HID tidak digunakan / dinyalakan, pengisian pada motor ketika RPM dalam keadaan tinggi maka pengisian akan overcharge, dan setelah lama digunakan tanpa menyalakan lampu HID aki mengalami kerusakan pada sel-sel aki tersebut. Dan pada saat Lampu HID digunakan (Dinyalakan) aki mengalami penurunan Tegangan yang drastis, ini dikarenakan lampu HID pada Yamaha Xeon menggunakan 2 lampu, dan dinyalakan pada saat bersamaan. Dengan kondisi aki yang standart 3.5Amp, dan aki dalam keadaan yang kurang baik, maka terjadilah penurunan Tegangan (Tekor).
Ada baiknya jika anda mau menggunakan Lampu HID pada motor anda coba untuk konsultasikan terlebih dahulu apa saja yang diperlukan untuk memperbesar pengisian aki, supaya aki tidak mengalami ketekoran pada saat menggunakan HID dan tidak terjadi Overcharge pada saat  pengisian sudah diperbesar. 


Yamaha Xeon + RTC Sytem