Senin, 21 Januari 2013

Perbedaan Bohlam rem STD dengan LED

Kenapa sih harus mengganti lampu belakang (rem) yang standartnya dengan lampu yang berjenis LED jika kita sudah menggunakan lampu HID?
Perlu diketahui untuk penggunaan HID pada kendaraan roda dua, akan memakan banyak biaya. Yang diantaranya adalah, pemilik motor harus mempersiapkan HID nya itu sendiri bahkan ada yang harus merelakan membeli AKI baru atau mengupgrade dari AKI standartnya ke aki yang lebih besar (Amperenya).
Sudah barang tentu biaya yang dikeluarkan belum mencakup semua hal kebutuhan yang diperlukan supaya HID yang digunakan di motor sempurna. Bahkan sampai ada yang rela mengeluarkan biaya sampai jutaan rupiah demi mendapatkan hasil yang baik.
Bukan berarti menggunakan HID itu tidak baik, banyak cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik ketika kita mau menggunakan lampu HID itu sendiri. Ada yang merubah spull (Menggulung spull), ada yang merubah jalur spull itu sendiri atau yang sering dikenal dengan sebutan FULLWAVE.
Disini penulis akan memberikan solusi yang mudah, aman dan dengan biaya yang minim. 
Kunci utama ketika menggunakan HID adalah pada pengisian ke aki. Salah satu untuk memperbesar pengisian ke aki adalah mengganti kiprok standart / bawaan motor dengan RTC (Regulator Turbo Charger). Kenapa RTC? karena jika menggunkan RTC maka spull atau system kelsitrikan tidak perlu dirubah sampai menjadi FULLWAVE (Full DC), anda cukup merubah system kelistrikan lampu menjadi DC (Lampu utama bisa dinyalakan tanpa harus menghidupkan mesin).  Dan ketika pengisian sudah mencukupi maka alangkah baiknya jika beban yang akan digunakan kita kurangi.
Berikut perhitungannya ketika kita mau menggunakan lampu HID.

(Penulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua pihak bahkan sekalipun orang yang awam dengan kelistrikan).

I = W : V

I (Ampere)
W (Watt)
V (Voltase)

Contoh (penulis menggunakan motor yamaha mio sebagai bahan) :
Jika HID yang digunakan adalah berdaya (W) 35watt, dan lampu belakang (rem standart) 21watt, maka 35watt + 21watt = 56watt, kemudian 56watt : 12Volt (Voltase pada aki) = 4,6Ampere. Ini mengartikan bahwa penggunaan HID dan lampu rem saja membutuhkan 4,6Ampere, dan jika motor menggunakan aki dengan muatan arus sebesar 5Ampere maka sisa muatan pada aki ketika menggunakan lampu HID dan rem adalah 0,3Amp.
Hal ini tidak memungkinkan aki anda dapat digunakan untuk beban yang lainnya seperti Stater tangan, klakson, lampu sein, lampu senja dan yang lainnya.

Jenis lampu rem standart




Pembacaan Daya / Watt pada lampu belakang (Rem) adalah seperti contoh gambar diatas, terdapat tulisan 12Volt 21/5Watt yang artinya bohlam bekerja pada voltase 12Volt, dan daya yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu senja adalah 5watt, dan pada saat tuas rem ditekan daya yang dibutuhkan adalah 21watt. Hal ini ditandai dengan lebih terangnya bohlam yang menyala ketika anda menekan tuas rem.

Dan mengapa banyak disarankan untuk mengganti lampu belakang dengan lampu yang berjenis LED? karena daya yang dibutuhkan untuk mengaktifkan lampu LED kurang dari 1watt. Dengan begitu untuk penggunaan lampu HID dapat diperhitungkan sebagai berikut:
35watt : 12Volt = 2.9Amp.
Yang artinya pada saat menggunakan lampu HID hanya membutuhkan arus sebesar 2.9Amp, dan jika muatan arus pada aki sebesar 5Amp maka akan menyisakan 2,08Amp. Hal ini memungkinkan aki masih bisa mengatasi pada saat beban aki bertambah, contoh pada saat anda menggunakan lampu sein, klakson, stater tangan dan lain sebagainya.
Ada baiknya pula jika anda mengurangi beban lampu senja dengan menggunakan lampu LED.

Kiri jenis lampu LED, Kanan jenis lampu Standart