Sabtu, 12 Oktober 2013

Pasang HID di Motor INJECTION (PGM-FI)

Kemajuan Teknologi di bidang industry Kendaraan khususnya Roda dua kini semakin maju di negara Indonesia, salah satunya kini hampir semua Industry kendaraan khususnya di roda dua sudah mengaplikasikan Injeksi di beberapa jenis motor yang beredar sekarang ini.

Sudah diketahui bahwa jenis motor injeksi diklaim lebih irit bahan bakar dibandingkan dengan jenis motor yang masih menggunakan karburator. Selain lebih irit bahan bakar, perlu diketahui bahwa motor injeksi juga aman jika anda mau menggunakan system lampu HID sebagai penerangannya. Hal ini dapat diketahui dengan berbedanya fisik dari Regulator Rectifier (kiprok) dengan motor karburator.

Sebagai Contoh penulis memasangkan HID di motor Beat FI. HID menggunakan merk Autivison dengan spek sebagai berikut :
- Jenis bohlam H6 6000Kelvin
- Jenis Ballast Slim 21watt (Tertulis di ballast) AC
- Aki motor masih standart (3Amp)
- Lampu belakang sudah diganti menggunakan LED merk Autovision
- Lampu senja depan diganti dengan LED
- Dipasangkan saklar On/Off Lampu HID.

Lampu HID yang digunakan
  



Sebelum pemasangan Lampu HID pada motor Injeksi ada baiknya anda mengecek terlebih dahulu Voltase pada Aki motor anda. Disini penulis mengukur dengan menggunakan Multitester Digital, dan pembacaan voltase pada multitester digital pada saat motor dalam keadaan Off (mesin tidak dihidupkan) adalah 12.4 Volt (Normal). Pada saat mesin kendaraan dihidupkan voltase menunjukkan kenaikan yaitu 14.3 Volt (keadaan langsam). Voltase pada saat motor dalam keadaan RPM tinggi maksimal di 14.5-14.7Volt.

Dengan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pengisian pada motor Beat-FI (injeksi) termasuk sudah besar. Dengan alasan pada saat mesin motor dihidupkan voltase menunjukan angka 14.3 volt (langsam), hal ini memungkinkan bahwa voltase yang digunakan pada saat mesin dihidupkan menggunakan stater tangan dapat terpenuhi karena adanya pengisian yang cukup besar.


Voltase pada saat mesin motor dihidupkan (langsam)




Kemudian setelah pemasangan lampu HID sudah selesai penulis kembali mengukur voltase aki menggunakan Multitester Digital. Pembacaan pada multitester menunjukkan angka 12.9 Volt pada saat keadaan RPM rendah (langsam). Hal ini memungkinkan lampu HID dapat bekerja dengan baik di motor Beat-FI pada saat motor dalam keadaan langsam. Dan ketika RPM tinggi pembacaan Voltase pada multitester yaitu 14Volt, Voltase yang sangat baik jika menggunakan HID.


HID ON (langsam)


Jenis motor injeksi lainnya yang sudah penulis aplikasikan HID adalah Vario125, Mio J, Mio Soul GT, Xeon RC, Scoopy PGM-FI, dan Beat-FI. Untuk kesemua motor injeksi yang mau dipasangkan lampu HID ada baiknya mengaplikasikan Saklar lampu untuk On/Off lampu HID tersebut. Hal ini untuk mengurangi beban aki pada saat menghidupkan mesin kendaraan dengan menggunakan motor stater. Untuk Motor matic injeksi yamaha bisa menggunakan saklar tambahan, dengan mengaplikasikan saklar lampu jupiter MX lama, seperti contoh pemasangan saklar di motor Mio Soul GT dibawah ini.



Pemasangan saklar On/Off lampu pada Yamaha Soul GT




Untuk jenis motor Honda sendiri memang tersedia saklar On/Off untuk lampu utama, namun biasanya pemasangan saklar standart motornya diharuskan membobok / membuat dudukan rumah saklar on/off tersebut disebelah kanan pada handle motor. Jika hal ini tidak anda inginkan maka saklar dapat juga dibuat menggunakan saklar tambahan untuk Lampu utama. Saklar menggunakan jenis saklar Toggle, seperti yang penulis gunakan pada motor Yamaha Vixion berikut.



Pemasangan Saklar Toggle

Disarankan untuk pemasangan saklar tambahan untuk motor-motor Injeksi harus diperhatikan kabel yang masuk sebagai Input Tegangan dan Output Tegangan, jangan sampai tertukar Input dan Outputnya karena dapat menyebabkan konslteing yang dapat mengakibatkan putusnya sikring aki. Untuk menghindari hal tersebut penulis menyarankan untuk mematikan kunci kontak (kunci kontak harus dalam keadaan OFF). Dan untuk mengamankan saklar dari konsleting karena terkena air pada saat hujan maupun mencuci motor, Saklar dianjurkan menggunakan Kondom (tutupan saklar tersebut).

Sebagai bukti bahwa jenis motor-motor injeksi dapat dengan mudah menggunakan / mengaplikasikan Lampu HID sebagai lampu utamanya, tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal (penulis pernah membaca / mendengar dari narasumber / calon konsumennya sendiri) yaitu harus merubah spull dan mengganti kiprok dengan kiprok Tiger, maka penulis akan memberikan foto-foto hasil pemasangan pada motor-motor injeksi tersebut, tanpa merubah system spull dan kiprok yang cukup memakan biaya lumayan besar. Berikut hasil pemasangannya.



Honda Scoopy PGM-FI



Yamaha Xeon RC





Honda Vario125 PGM-FI





Yamaha Mio J

  


Honda Beat PGM-FI





Yamaha Soul GT



Jika berminat untuk pemesanan Lampu HID dan pemasangan, anda bisa langsung menghubungi
ROY di 021-92669661 / SMS Only (WA) 08988813588 
Email : ryoleeyo@gmail.com / ryoleeyo@yahoo.com
(Hati-hati...!!!! terhadap penipuan, Penulis hanya menggunakan no telp dan email yang tertera diatas. Diluar no tersebut bukan taggung jawab penulis).




SALAM SUKSES




        ROY
KARYA MANDIRI



 


Kamis, 30 Mei 2013

Jenis Ballast HID

Maraknya pemakaian Lampu jenis HID XENON di kendaraan baik roda empat maupun di kendaraan roda dua saat-saat ini, membuat para penyuplai ataupun importir Lampu HID berlomba-lomba untuk menjadi pesaing antara satu importir dengan importir lainnya. Kita sebagai konsumen atau pemakai ada baiknya mengetahui jenis dari HID itu sendiri maupun part dari HID itu sendiri. 
Jika anda sebagai konsumen yang baru mau menggunakan Lampu HID XENON saya sarankan jangan hanya berpatokan dengan harga yang MURAH.. Memang jika dilihat HID XENON yang murah maupun yang mahal sekalipun tidaklah berbeda, mulai dari fisik hingga qualitas sinar hampir sama. Tapi jika dibandingkan pada saat anda mengaplikasikan HID XENON tersebut pada motor anda, anda baru akan menyadari bahwa kepuasaan yang nomor 1, bukan HARGA...

Berikut beberapa hal yang harus anda perhatikan dan anda ketahui jika anda sebagai konsumen (pengguna) Lampu HID baru (awam).
  • Kelvin pada Bulb (Bohlam) itu bukanlah patokan bahwa semakin besar Kelvin semakin terang pula qualitas cahaya / sinar dari bohlam HID itu sendiri. Kelvin disini adalah satuan dari warna lampu HID XENON. Semakin besar kelvin yang terdapat di bohlam, maka qualitas dari cahaya akan semakin pudar (Biru). Jenis-jenis Kelvin yang terdapat di Bohlam HID XENON mulai dari 4.300K (warna sinar yang dihasilkan adalah putih  kekuningan), 6.000K (Putih), 8.000K (Putih kebiruan), diatas 8.000K (warna cahaya yang dihasilkan akan semakin biru).

Kelvin HID XENON yang banyak dipasaran



  • Masa Garansi HID Xenon dan macam-macam Garansi. Masalah pada Garansi untuk HID XENON memang tidaklah penting, Namun alangkah baiknya pada saat anda membeli HID XENON anda menanyakan untuk masalah garansi dari merk produk yang anda beli tersebut, ini dikarenakan anda mengeluarkan biaya untuk menggunakan lampu HID di motor anda menjadi tidak sia-sia, dan anda juga tidak merasa dirugikan dengan produk yang kurang berqualitas. Dari semua merk HID yang terdapat di seluruh Jakarta hampir seluruhnya akan diberikan garansi untuk HID, mulai dari 3bulan - 12bulan. Saya sendiripun tidak menyarankan anda membeli HID dengan tidak menggunakan garansi entah itu diberikan hanya 1bulan atau 1tahun. Dan Garansi yang saya ketahui itu adalah jika part dari Bulb rusak maka yang berlaku garansi adalah hanya Bulb (Bohlam) nya saja, jika Ballast rusak maka garansi hanya berlaku untuk Ballastnya saja bukan berarti anda diberikan garansi, dan jika terjadi kerusakan pada salah satu part maka seluruhnya akan diganti dan diberikan garansi. Garansi pun tidak akan berlaku jika kabel socket pada lampu HID maupun Ballast sudah terpotong (dimodifikasi), usahakan pada saat pemasangan jangan ada kabel socket lampu dan ballast yang terpotong. Lain halnya dengan kabel set relay.

  • Dan yang terakhir adalah jenis dari Ballast HID itu sendiri. Ballast adalah penentu dari baik atau tidaknya qualitas dari HID XENON itu sendiri. Pengalaman saya pribadi kerusakan yang sering terjadi pada HID XENON adalah kerusakan pada Ballast HID tersebut. Ada beberapa hal yang menyebabkan sering terjadinya kerusakan pada ballast HID. Mulai dari pemasangan instalasi yang tidak benar sehingga menyebabkan konsleting dan akan merusakan komponen pada Ballast tersebut. Jika pemasangan benar dan baik Ballast mengalami kerusakan pada waktu tertentu itu disebabkan qualitas dari ballast tersebut memang kurang baik.
Ada beberapa jenis ballast yang tersedia dipasaran, yaitu:
  1. Ballast DC
  2. Ballast AC


Jenis-jenis Ballast HID


Pada umumnya jenis ballast HID saat ini adalah berjenis DC. Yang dimaksudkan dengan DC atau AC adalah bukan dari untuk jenis pemakaian motornya DC atau AC, melainkan system didalam Ballast HID itu sendiri, dan output yang dikeluarkan dari ballast ke lampu berjenis tegangan DC atau AC. Sedangkan Input pada ballast itu sendiri adalah sama, yaitu 12Volt DC. 
Menurut pengalaman saya pribadi jenis Ballast AC lah yang terbaik, mulai dari sinar cahaya yang dihasilkan akan lebih stabil dibandingkan dengan Ballast DC pada saat HID ON. Jika pada ballast DC pada saat anda menyalakan lampu sinar cahaya dari bohlam HID akan sedikit bergoyang, berbeda dengan ballast berjenis AC. Untuk qualitas umur pakai ballast dengan system AC akan lebih panjang dibandingkan dengan ballast dengan jenis DC. Disini saya tidak akan memberikan gambaran yang terlalu jauh mengenai perbedaan jenis ballast AC dan DC, saya hanya akan memberikan gambaran jenis-jenis HID dan memberikan supaya anda dapat memilih jenis HID yang terbaik.

Berikut cara membedakan jenis ballast AC atau DC.
1. Secara fisik ballast AC dan DC tidak berbeda, yang dapat membedakan hanya jika anda memperhatikan sinar cahaya yang dihasilkan dari bohlam HID tersebut.
2. Ballast dengan jenis AC dapat diukur dengan alat Ampere Meter pada outputnya, berbeda dengan ballast berjenis DC, yang tidak dapat diukur arus outputnya menggunakan Ampere Meter.

Alat pengukur Ampere pada arus AC
3. Cara yang sangat mudah untuk mengetahui jenis dari ballast itu sendiri adalah pada saat anda menyalakan lampu HID dengan ballast berjenis AC akan terdengar suara seperti anda baru menswitch ON mobil menswitch ON kunci kontak pada motor-motor baru yang menggunakan system PGM-FI *niitttttt, seperti di link Video berikut.




4. Yang terakhir jika Ballast DC dan AC dinyalakan secara bersamaan akan terlihat jelas perbedaan yang signifikan, bahwa sinar lampu dari Ballast DC akan seperti lilin (cahaya bergoyang / tidak stabil). Berbeda dengan sinar yang dihasilkan dari Ballast AC, hasil sinar lebih stabil dan sinar kelvin akan terlihat lebih tegas.


















































Rabu, 01 Mei 2013

Salah Pemasangan Kiprok

Hari ini Tanggal 01-Mei-2013, ada pemilik motor Yamaha Xeon datang untuk memasang RTC di motornya, yang dikarenakan AKI motornya tekor setelah menggunakan Lampu HID. Menggunakan 2 set Lampu HID dengan daya 35watt dan aki masih standrat 3.5Amp. Setelah penulis cek pengisian sudah menggunakan Kiprok Tiger dengan merk Fukuyama. Tidak ada masalah dengan kiproknya tapi setelah penulis meneliti pemasangan kirpok tiger ini salah dan pengisian pada aki mencapai 17Volt bahkan lebih ketika penulis ukur dengan Multitester Digital.

Yamaha Xeon pada saat dibongkar


Pemasangan Kiprok tiger sebaiknya diaplikasikan ketika System jalur spull dari motor itu sendiri sudah dirubah. Jika Kiprok Tiger hanya diaplikasikan ke motor dan system jalur spull tidak dirubah itu sama saja anda seperti menggunakan kiprok bawaan (standart) motor. Dan setelah jalur spull dirubah, jalur pada kabel ex kiprok lama ada perubahaan, itu dikarenakan kiprok tiger merupakan kiprok berjenis DC dan memiliki Pin socket kaki 5, berbeda dengan kiprok standart bawaan motornya. *Disini penulis tidak menjelaskan bagaimana merubah jalur pada spull, dikarenakan penulis hanya mau share jangan sampai ada lagi pengguna HID merasa tertipu pada saat membeli HID dan mau membesarkan pengisian AKI.
Seperti gambar dibawah ini, system pengisian menggunakan Kiprok Tiger yang salah.




gbr. 1

Jelas terlihat pada gbr. 1 bahwa kabel kiprok yang terhubung dari kiprok untuk menuju ke kabel ex kiprok lama, ada beberapa kabel yang tidak dihubungkan seperti gambar diatas. Dan kabel yang dari spull bawah (ex kiprok lama) juga tidak terhubung kemanapun, hanya di tutup dengan solatip hitam saja. seperti gbr. 2 dibawah ini.





gbr. 2
























Bukan hanya kabel ex kiprok yang dikondisikan seperti gambar diatas, namun setelah, kabel ex kiprok sudah dibereskan dan setelah dipasang RTC tapi pengisian tidak juga mengalami perubahan pada aki. Setelah penulis meneliti kembali, ditemukan lagi kesalahan fatal pada bagian jalur yang keluar dari spull motor, seperti gambar dibawah ini.


gbr. 3


Sudah tidak diragukan lagi, jika pengisian di atas (ex kabel kabel kiprok) tidak mengeluarkan tegangan maka kabel yang keluar dari spull tidak tersambung untuk mensuplly tegangan ke kiprok yang kemudian akan masuk ke aki sebagai tegangan pengisian. Dapat dilihat, kabel putih (Jalur spull untuk pengisian) dan kabel kuning (jalur spull lampu) pada gambar diatas dipotong. Hal inilah yang menyebabkan pengisian aki akan melebihi dari kapasitas aki, dan akan mengakibatkan aki menjadi rusak karena overcharge, yang akan disusul rusaknya ballast HID dikarenakan voltase yang berlebihan pada aki.


Penulis menyimpulkan bahwa, aki pada motor Yamaha Xeon ini tidak mengalami kekurangan tegangan (Tekor), melainkan mengalami kelebihan Tegangan (Overcharge). Pada saat lampu HID tidak digunakan / dinyalakan, pengisian pada motor ketika RPM dalam keadaan tinggi maka pengisian akan overcharge, dan setelah lama digunakan tanpa menyalakan lampu HID aki mengalami kerusakan pada sel-sel aki tersebut. Dan pada saat Lampu HID digunakan (Dinyalakan) aki mengalami penurunan Tegangan yang drastis, ini dikarenakan lampu HID pada Yamaha Xeon menggunakan 2 lampu, dan dinyalakan pada saat bersamaan. Dengan kondisi aki yang standart 3.5Amp, dan aki dalam keadaan yang kurang baik, maka terjadilah penurunan Tegangan (Tekor).
Ada baiknya jika anda mau menggunakan Lampu HID pada motor anda coba untuk konsultasikan terlebih dahulu apa saja yang diperlukan untuk memperbesar pengisian aki, supaya aki tidak mengalami ketekoran pada saat menggunakan HID dan tidak terjadi Overcharge pada saat  pengisian sudah diperbesar. 


Yamaha Xeon + RTC Sytem

Kamis, 28 Maret 2013

Kesalahan Pemasangan HID

Sebagai pengguna lampu HID, ada baiknya kita juga diharuskan mengerti beberapa langkah pemasangan-pemasangan lampu HID pada motor kita sendiri. Disini kita akan membahas beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan lampu HID, yang sering dianggap tidak lah penting bagi si pemasang lampu HID / Mekanik.
Sebagai contoh kita gunakan Suzuki Satria FU yang mau menggunakan RTC untuk pengisiannya. HID menggunakan merk Vynix. Untuk intalasi pemasangan HID tidak ada masalah, namun ketika penulis membongkar system pengisian yang digunakan adalah menggunakan system Cabut Kabel Kuning pada kiprok. gbr.1

Kabel Kuning di kiprok Dilepas

Hal yang seperti ini memang sangatlah mudah dan relatif tidak mengeluarkan biaya tambahan apapun untuk mengatasi masalah aki tekor. Namun perlu diketahui bahwa pengisian dengan cara ini dapat merusak system digital pada spedometer Suzuki Satria FU. Karena pada saat RPM tinggi Voltase yang dihasilkan mencapai 17Volt bahkan lebih. Namun ada perbedaan di  Satria FU 150 keluaran terbaru saat ini. Sangat disarankan untuk instalasi pemasangan Lampu HID, ada baiknya bertanya terlebih dahulu kepada ahlinya, atau bisa langsung dipasangkan pada ahlinya agar mendapatkan hasil yang lebih baik. 
Setelah diperhatikan lagi pemasangan pada instalasi untuk merubah system kelistrikan lampu dari AC (Lampu dapat dinyalakan jika mesin dihidupkan) menjadi DC (Kunci kontak ON lampu dapat dinyalakan tanpa harus menghidupkan mesin), dengan cara melepas kabel kuning yang menghubungkan kiprok dengan spull lampu. gbr.2

gbr.2 Kabel kuning Dilepas untuk merubah system menjadi DC


Untuk merubah system dari AC menjadi DC cukup melepas kabel kuning dari socket yang menuju saklar on/off lampu dan menyambungkan dengan + (plus) kunci kontak. System kita ambil dari motor Yamaha MIO, Pada umumnya merubah system AC menjadi DC sama saja pada setiap motor. gbr.3a - c

gbr.3a Kabel kuning dihubungkan dengan kunci kontak

gbr.3b Kabel tambahan sebagai jumper

gbr.3c Socket + (plus) kunci kontak



Kemudian agar lampu HID bisa bekerja dengan baik sesuai dengan kegunaan lampu (Bisa Highbeam dan Lowbeam) dari instalasi adalah menghubungkan kabel High / Low dari set relay HID ke Kabel High / Low soocket motor. Pemasangan yang salah adalah seperti gbr.4 berikut ini



gbr.4 Pemasangan kabel yang tidak baik



















Pemasangan kabel hi/lo dari set relay HID yang tidak benar, dapat mengakibatkan HID cepat rusak, (Hi/Lo tidak berfungsi atau tidak nyala). Hal ini disebabkan kabel yang dihubungkan seperti gambar diatas kemungkinan akan menimbulkan konsleting karna kabel yang terhubung, sehingga Hi/Lo HID tidak berfungsi dengan baik.
Pemasangan yang baik adalah melepas skun Hi/Lo motor dari socketnya, kemudian baru dihubungkan dengan kabel Hi/Lo dari set relay HID. gbr. 5


gbr. 5


Jika kabel sudah terhubung, gunakan isolasi bakar atau isolasi hitam untuk menutup kabel yang sudah dihubungkan tersebut..
Sebelum kabel plus (+) dan minus (-) set relay HID dihubungkan ke AKI sebaiknya sekering pada set relay HID kita lepaskan terlebih dahulu, hal ini untuk menghindarkan terjadinya konsleting jika saja ada kabel yang dengan tidak sengaja terhubung ke Body motor (Ground).

Untuk jenis Motor Injection yang sangat perlu diperhatikan adalah, bagian pemasangan Saklar tambahan untuk Lampu. Karena system lampu pada jenis motor ini berbeda dengan jenis motor yang masih menggunakan Karbu.
Untuk lebih jelas tentang pemasangan di motor Injection, Klik disini






Rabu, 13 Maret 2013

Voltmeter Digital

Ketika anda menggunakan Lampu HID atau alat-alat variasi lainnya yang membutuhkan Tegangan yang lebih dari AKI motor anda, ada baiknya terlebih dahulu anda mengetahui kondisi dari AKI motor anda itu sendiri. Salah satu cara untuk mengetahui apakah aki motor anda masih baik atau sudah kurang baik bahkan sudah tidak layak pakai adalah dengan menggunakan MULTITESTER DIGITAL atau MULTITESTER ANALOG. 

Multitester Digital


Untuk lebih mempermudah melihat perhitungan pada aki, sebaiknya kita gunakan multitester digital. Selain akurat multitester digital juga mudah diaplikasikan.
Cara penggunaannya :
1. Posisikan pengaturan Multitester Digital pada V-- .20 (yang artinya batas maksimum Voltase yang akan diukur adalah 20Volt DC). Gbr1

Gbr1



















2. Langkah berikutnya letakkan pin + (Plus) dan - (Minus) Multitester Digital pada + (Plus) dan (-) Minus AKI motor. Dan kemudian lihat Voltase pada layar penunjuk Multitester Digital. Gbr2

Gbr2

Kondisi AKI motor yang baik adalah :
- Ketika mesin tidak dihidupkan Voltase pada posisi 12.2 - 12.5volt
- Ketika mesin hidup dan pada posisi langsam 12.4 - 12.7volt
- Pada saat mesin dihidupkan dan posisi RPM tinggi Voltase menunjukkan 12.8 - 13.5volt
- Jika pada saat RPM tinggi Voltase aki menunjukkan >15Volt maka aki dalam keadaan tidak normal.
- Dan pada saat keadaan langsam aki turun hinggan <12Volt, aki sudah tidak layak pakai.

Multitester Digital biasanya hanya digunakan pada saat pengecekan aki motor saja, dan biasanya hanya digunakan oleh bengkel-bengkel motor saja. Bagaimana jika anda mau mengetahui setiap saat, kapan pun, dan dimana saja kondisi dari aki motor anda?
Sekarang ini banyak dipasaran yang menjual alat Voltmeter Digital dengan ukuran mini, sehingga dapat dengan mudah diaplikasikan / dipasang di motor, sehingga anda dapat dengan mudah mengkontrol kondisi Aki motor anda. 


Volmeter Digital


















Bentuk fisik yang kecil memudahkan anda untuk mengaplikasikan di motor anda, selain itu juga akurasi perhitungannya mencapai 99%, anda tidak lagi direpotkan dengan hal AKI bermasalah atau aki motor anda menjadi drop pada saat anda menggunakan Lampu HID dan alat-alat Variasi lainnya yang membutuhkan Voltase yang cukup besar.


Voltmeter Digital @Honda Vario

Untuk pemasangannya sendiri tidaklah terlalu sulit, anda cukup menggabungkan kabel merah dan biru pada voltmeter digital ke + (plus) kunci kontak, dan kabel hitam pada voltmeter digital ke Ground (-). Gbr3


Voltmeter Digital


Socket Kunci Kontak (+ kunci Kontak)




Vario ketika menggunakan HID Projector



















Senin, 21 Januari 2013

Perbedaan Bohlam rem STD dengan LED

Kenapa sih harus mengganti lampu belakang (rem) yang standartnya dengan lampu yang berjenis LED jika kita sudah menggunakan lampu HID?
Perlu diketahui untuk penggunaan HID pada kendaraan roda dua, akan memakan banyak biaya. Yang diantaranya adalah, pemilik motor harus mempersiapkan HID nya itu sendiri bahkan ada yang harus merelakan membeli AKI baru atau mengupgrade dari AKI standartnya ke aki yang lebih besar (Amperenya).
Sudah barang tentu biaya yang dikeluarkan belum mencakup semua hal kebutuhan yang diperlukan supaya HID yang digunakan di motor sempurna. Bahkan sampai ada yang rela mengeluarkan biaya sampai jutaan rupiah demi mendapatkan hasil yang baik.
Bukan berarti menggunakan HID itu tidak baik, banyak cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik ketika kita mau menggunakan lampu HID itu sendiri. Ada yang merubah spull (Menggulung spull), ada yang merubah jalur spull itu sendiri atau yang sering dikenal dengan sebutan FULLWAVE.
Disini penulis akan memberikan solusi yang mudah, aman dan dengan biaya yang minim. 
Kunci utama ketika menggunakan HID adalah pada pengisian ke aki. Salah satu untuk memperbesar pengisian ke aki adalah mengganti kiprok standart / bawaan motor dengan RTC (Regulator Turbo Charger). Kenapa RTC? karena jika menggunkan RTC maka spull atau system kelsitrikan tidak perlu dirubah sampai menjadi FULLWAVE (Full DC), anda cukup merubah system kelistrikan lampu menjadi DC (Lampu utama bisa dinyalakan tanpa harus menghidupkan mesin).  Dan ketika pengisian sudah mencukupi maka alangkah baiknya jika beban yang akan digunakan kita kurangi.
Berikut perhitungannya ketika kita mau menggunakan lampu HID.

(Penulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua pihak bahkan sekalipun orang yang awam dengan kelistrikan).

I = W : V

I (Ampere)
W (Watt)
V (Voltase)

Contoh (penulis menggunakan motor yamaha mio sebagai bahan) :
Jika HID yang digunakan adalah berdaya (W) 35watt, dan lampu belakang (rem standart) 21watt, maka 35watt + 21watt = 56watt, kemudian 56watt : 12Volt (Voltase pada aki) = 4,6Ampere. Ini mengartikan bahwa penggunaan HID dan lampu rem saja membutuhkan 4,6Ampere, dan jika motor menggunakan aki dengan muatan arus sebesar 5Ampere maka sisa muatan pada aki ketika menggunakan lampu HID dan rem adalah 0,3Amp.
Hal ini tidak memungkinkan aki anda dapat digunakan untuk beban yang lainnya seperti Stater tangan, klakson, lampu sein, lampu senja dan yang lainnya.

Jenis lampu rem standart




Pembacaan Daya / Watt pada lampu belakang (Rem) adalah seperti contoh gambar diatas, terdapat tulisan 12Volt 21/5Watt yang artinya bohlam bekerja pada voltase 12Volt, dan daya yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu senja adalah 5watt, dan pada saat tuas rem ditekan daya yang dibutuhkan adalah 21watt. Hal ini ditandai dengan lebih terangnya bohlam yang menyala ketika anda menekan tuas rem.

Dan mengapa banyak disarankan untuk mengganti lampu belakang dengan lampu yang berjenis LED? karena daya yang dibutuhkan untuk mengaktifkan lampu LED kurang dari 1watt. Dengan begitu untuk penggunaan lampu HID dapat diperhitungkan sebagai berikut:
35watt : 12Volt = 2.9Amp.
Yang artinya pada saat menggunakan lampu HID hanya membutuhkan arus sebesar 2.9Amp, dan jika muatan arus pada aki sebesar 5Amp maka akan menyisakan 2,08Amp. Hal ini memungkinkan aki masih bisa mengatasi pada saat beban aki bertambah, contoh pada saat anda menggunakan lampu sein, klakson, stater tangan dan lain sebagainya.
Ada baiknya pula jika anda mengurangi beban lampu senja dengan menggunakan lampu LED.

Kiri jenis lampu LED, Kanan jenis lampu Standart